Pada Tanggal 15 Mei 2024 Dosen Spesialis Medikal Bedah Ns. Wasis Widodo, M.Kep., Sp.Kep.MB Dari IKBIS Annisa Bogor Menjelaskan Dalam Teorinya Tentang Penyakit Degeneratif merupakan salah satu penyakit dimana pada organ tubuh manusia mengalami penurunan fungsinya sehingga akan menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari. Kondisi lanjut usia merupakan salah satu resiko tersebar seseorang bisa mengalami penyakit degeneratif.
Konsep manusia diawali dengan bayi yang berada didalam kandungan, kemudian bayi baru lahir, balita, usia anak, remaja, dewasa dan kemudian lansia.
Tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yaitu usia lansia, yang akan terjadi perubahan kondisi organ atau jaringan lansia secara bertahap. Karena itu, lansia perlu waspada dengan penyakit degeneratif yang umum dialami oleh berusia lanjut.
World Health Organizazion (WHO) membagi 4 kriteria lanjut usia yaitu lanjut usia (lansia) ketika usia lebih dari 65 tahun ke atas. Kemudian usia tahap lanjut dari suatu proses dimulai 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) pada umur 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) pada usia 75-90 tahun dan kategori yang terakhir adalah usia sangat tua dimana usia tersebut lebih dari 90 tahun.
Dengan pertambahan usia tersebut maka akan sering terjadi faktor risiko penyakit degeneratif kronis pada lansia. Adapun faktor penyebab lain antara lain : Gaya hidup, Riwayat Keluarga, Idiopatik dan Genetik.
Dosen Spesialis Medikal Bedah dari IKBIS Annisa Bogor yaitu Ns. Wasis Widodo, M.Kep., Sp.Kep.MB menyampaikan bahwa ada 5 jenis macam penyakit kronis Degeneratif yang terjadi pada lansia yaitu :
- Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jaantung merupakan salah satu factor resiko pada lansia, hal ini dikarenakan pada usia lanjut pada pembuluh darah akan mengalami kekakuan pembuluh darah sehingga akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga bisa memicu penyakit jantung coroner.
Beberapa gangguan jantung seperti kelainan jantung sejak lahir (penyakit jantung kongenital), irama jantung tidak teratur (aritmia), penyakit arteri coroner, gagal jantung dan serangan jantung (myocardial infarction).
Masalah yang sering terjadi pada penyakit jantung yaitu gangguan sirkulasi spontan akibat dari ketidakmampuan mempertahankan sirkulasi yang adekuat dikarenakan abmormalitas struktur jantung, abnormalitas kelistrikan jantung maupun penurunan fungsi ventrikel dengan tanda gejala nyeri dada sampai rasa berat di dada, sesak napas, jantung berdebar, frekuensi nadi meningkat, tekanan darah meningkat, penurunan produksi urine dalam 6 jam, saturasi oksigen menurun < 85%, Gambaran EKG Abnormal, hingga kesadaran menurun.
Menurut WHO (2014) salah satu faktor yang harus di hindari akibat kombinasi beberapa faktor risiko serangan jantung maupun stroke antara lain : konsumsi tembakau, pola makan yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, hipertensi, Diabetes Mellitus dan kadar kolestrol yang tinggi.
2. Diabetes Mellitus tipe 2
Penyakit Diabetes Mellitus type 2 merupakan salah satu penyakit yang Dimana organ pancreas sudah tidak bisa lagi memproduksi insulin secara mandiri. Penyakit ini salah satu yang banyak menghinggapi lansia. Kadar gula darah tinggi bisa memicu komplikasi pada saraf, ginjal, jantung, hati dan mata.
Adapun masalah yang sering terjadi yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah menyebabkan hiperglikemia maupun hipoglikemia. Tanda gejala hiperglikemia seperti kadar glukosa dalam darah meningkat, lelah atau lesu, mulut kering haus meningkat hingga jumlah urine meningkat. Sedangkan tanda gejala hipoglikemia yaitu kadar glukosa dalam darah rendah, mengantuk, pusing, palpitasi, mudah lapar, gemetar kesadaran menurun, sulit bicara dan berkeringat.
Maka diharapkan penderita diabetes mellitus perlu perawatan dengan mengontrol kadar gula darah mereka tetap stabil dengan memastikan cukup persediaan obat diabetes ataupun insulin, kemudian asupan makanan dan olahraga teratur untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap seimbang.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu kondisi Dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi sendiri apabila dibiarkan maka akan bisa menyebabkan komlikasi jantung, Dimana salah satunya terjadi masalah penurunan curah jantung yang akan menyebabkan ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhaan metabolisme tubuh yang disebabkan oleh perubahan irama jantung, perubahan frekuensi jantung, perubahan kontraktilitas, perubahan preload maaupun afterload.
Tanda dan gejala Hipertensi yang sering dialami lansia antara lain sering mengalami pusing atau nyeri area kepala, mata berlinang, tekuk terasa berat. Hipertensi termasuk penyakit kronis degeneratif yang perlu perhatian serius. Mengkonsumsi obat Hipertensi bukan berarti akan membuat pasien sembuh dari hipertensi tetapi menjaga stabilitas tekanan darah akan mengurangi kerja beban jantung.
Penyakit Tekanan darah tinggi yang tidak dilakukan pemeriksaan secara rutin bisa menyebabkan meningkatnya pasien beresiko besar menderita penyakit jantung koroner. Pentingnya untuk menjaga pola makan membatasi konsumsi natrium, menghindari makanan yang mengandung kolesterol. Olahraga, istirahat cukup managemen koping yang baik.
4. Osteoporosis
Proses yang terjadi Ketika usia memasuki fase lansia maka tulang akaan mengalami proses pengeroposan tulang yang disebabkan oleh kurang maksimalnya tulang untuk menyerap kalsium ke dalam tulang.
Pada tahap awal, osteoporosis tanpa gejalaa ataupun dengan gejala nyeri akut sampai masalah gangguan mobilisasi fisik yang diartikan sebagai keterbatasan dalam Gerakan fisik dari satu atau lebih eekstermitas secara mandiri yang ditandai dengan kerusakan integritas struktur tulang, sakit punggung, kekakuan sendi, kehilangan berat badan, postur tubuh makin bungkuk dan tulang mudah patah.
Mengkonsumsi makanan minuman yang tinggi kalsium dan vitamin D merupakan salah satu cara pencegahan terjadinya osteoporosis pada tulang. Hal lain yang harus diperhatikan adalah supaya individu selalu menjaga berat badan dan rutin untuk berolahraga.
5. Kanker
Kanker masih menjadi suatu hal yang menakutkan di dunia Kesehatan karena prognosis yang sekitar 40% pasien kanker mengalami kekambuhan dan sekitar 60-70% kambuh dengan metastasis. Beberapa faktor penyebab kanker antara lain : Kebiasaan merokok, virus, obesitas, stress, gangguan hormon, gangguan imun dan lain-lain. Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang diartikan sebagai pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional.
Selain itu masalah lainnya seperti deficit nutrisi akibat asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ini merupakan efek dari kemoterapi seperti mual, muntah, anemia, kerontokan rambut, kelelahan dan sering mengalami infeksi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan penurunan sel darah merah maupun sel darah putih, peningkatan asam lambung dan lain-lain yang mempengaruhi sel sehat dalam tubuh. Hal yang harus diperhatikan untuk mencegah kanker antara lain dengan menjalankan gaya hidup seperti pola makan yang sehat, menghindari makanan siap saji ataupun makanan yang mengandung zat karsinogenik, olahraga teratur, istirahat cukup, menghindari stress dan rokok.
Selain itu hal yang penting lainnya adalah rutin mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan anti radikal bebas yang teradap banyak dari sayuran, buah-buahan, madu dan bahan alami lainnya.
https://www.radardetik.id/2024/05/dosen-spesialis-medikal-bedah-wasis.html